Friday, January 8, 2016

KEUNTUNGAN MENERAPKAN SYSTEM FOR RICE INTENSIFICATION (SRI) PADI

System for Rice Intensification yang disingkat dengan SRI atau Sistim Intensifikasi Padi juga sering populer dengan Sistem Tanam Satu Batang karena yang ditanam hanya satu bibit dalam satu lubang tanam. SRI merupakan salah satu inovasi metode penanaman padi yang mampu menghasilkan produksi tinggi dan mengurangi kebutuhan sarana produksi pertanian lainnya seperti air irigasi, pupuk kimia dan pestisida. Di Indonesia hasil panen padi SRI mencapai kisaran 6,2-8,2 ton perhektar lebih tinggi dibandingkan dengan hasil panen padi non SRI (metode konvensional) yang menghasilkan 4,1 ton per hektar.
Inti penerapan SRI


1. Menanam bibit umur muda (umur, 15 hari), yaitu bibit ditanam ketika bibit telah berdaun dua buah. Hal ini untuk menghidari pertumbuhan anakan dan akar karena keterlambatan penanaman.pemindahan bibit yang masih muda dari tempat pesemaian ke lahan pertanaman, hendaknya dilakukan secara hati-hati agar tanaman tidak mati sehingga tanaman tumbuh dengan sehat dan cepat;
2. Menjaga jarak antar tanaman, yaitu dengan menanam satu tanaman pada satu lubang dengan jarak 30 x 30 cm atau 40 x 40 cm. Dengan jarak tanam ini, akan memberikan ruang tumbuh yang cukup bagi akar sehingga pertumbuhan anakan semakin berkembang;
3. Menjaga kelembaban dan aerasi tanah, selama periode pertumbuhan vegetatif, kelembaban dan aerasi tanah harus dijaga. Dengan pemberian air secara terputus-putus (intermitten), akan mejaga tanah tetap lembab sehingga pertumbuhan akar lebih baik jika dibanding bila tanah diberi air secara terus menerus.
Pelaksanaan pertanaman SRI meliputi
1. Persiapan lahan, yaitu: a) persiapan lahan untuk areal pembibitan, dengan melakukan pembajakan, penggaruan, perataan, penambahan kompos/pupukorganik (secukupnya), pembuatan bedengan. Luas areal pembibitan skitar 3% dari areal pertanaman; b) persiapan lahan untuk areal pertanaman, dengan melakukan pembajakan, penggaruan, perataan, penambahaana pupuk organik/kompos, pencaplakan untuk persiapan penanaman secara jajar dengan jarak tanam 30 x 30 cm dengan menggunakan alat bantu caplak dan pemasangan alat untuk mengatur drainase.
2. Benih dan persemaian, yaitu dengan melakukan: a) pemilihan benih yang dilakukan dengan memasukkan benih kedalam ember yang sudah berisi air garam (garam sebanyak 150 gram per liter air), kemudian benih yang terapung/hampa dibuang; b) benih direndam selama 24 jam untuk mempercepat pertumbuhan akar dan tunas; c) benih diperam dengansuhu kamar sekira 25 derajat Celcius selama 24 – 48 jam sampai tumbuh akar sekitar 2 mm ; d) Benih dipindahkan ke pesemaian dengan cara ditebar (tidak dibenamkan) pada petak-petak pesemaian dengan air dalam kondisi macak-macak; dan e) pada saat umur 8-10 hari benih siap dipindah tanamkan.
3. Pindah tanam, dilakukan setelah bibit berumur 8-10 hari di pesemaian, jarak tanam 30 x 30 cm, jumlah bibit satu batang per lubang tanam. Kegiatan pindah tanam dilaksanakan secara tandur jajar.
4. Pemberian air, dilKUKn secara terputus-putus (intermitten) dengan ketinggian air dipetak sawah sekitar 2 cm. Selanjutnya pemberian air diatur sebagai berikut: a) mulai dari pindah tanam sampai dengan 3 hari setelah tanam (HST) air dibiarkan dalam kondisi macak-macak; b) pada umur 4-10 HST, 15-25 HST, 30-40 HST, 45-55 HST dan 60-90 HST tanaman diberi air setinggi sekitar 2 cm; dan c) pada umur 11-14 HST, 26-29 HST, 41-44 HST, 56-59 HST dan 90 HST sampai panen, petakan sawah dikeringkan.
5. Penyiangan dilakukan dengan menggunakan alat penyiang model landak yang dilakukan dua sampai tiga kali tergantung kebutuhan. Selain untuk membuang rumput-rumputan, penyianagan juga baik untuk aerasi lahan.
6. Panen .
Pelaksanaan panen padi sawah. Panen padi SRI dapat dilakukan dengan arit di pangkal batang. Sistim pemanenan dapat dilakukan secara individual atau beregu/ kelompok. Untuk perontokan dapat dilakukan dengan cara digiles, gebot atau dengan alat perontok (thresher). Pengeringan gabah dapat dilakukan dengan cara dijemur dibawah panas matahari atau dengan mesin pengering padi.. Setelah hasil panen dijemur/dikeringkan gabah disimpan dalam karung.
Secara umum hasil pertanaman padi dengan metode SRI sebagai berikut
1. Peningkatan jumlah anakan berkisar antara 50-60 anakan per tanaman, bahkan bisa mencapai 80-100 anakan;
2. Pertumbuhan akar lebih kuat mencapai 5-6 kali dari akar padi non SRI;
3. Peningkatan jumlah bulir padi karena malai lebih besar sehingga menghasilkan jumlah butir padi yang lebih banyak;
4. Kualitas butir padi lebih berkualitas (lebih padat dan berat), butir beras tidak hancur/bentuk tetap setelah dimasak;
5. Hemat air, karena kebutuhan air padi SRI berkurang sampai 50% karena padi tidak digenangi sepanjang periode pertumbuhan. Air banyak berkurang pada masa pertumbuhan vegetatif dan anyak berkurang pada masa pertumbuhan vegetatif dan hanya penggenangan air setinggi 2 cm pada masa reproduksi.
Keuntungan metode SRI
1. Batang/malai lebih kuat, karena lebih besar dan sistim akar lebih besar, sehingga jika ada angin dan hujan batang padi tidak roboh.
2. Serangan hama dan penyakit lebih sedikit, sehingga para petani dapat menghemat biaya produksi untuk penggunaan pupuk dan pestisida
3. Hemat benih, karena satu hektar hanya memerlukan 5-10kg, sehingga dapat menghemat biaya pembelian benih
4. tidak perlu membeli bibit baru dan dapat menggunakan berbagai varietas padi
5. Tidak perlu pupuk kimia, karena dengan menggunakan kompos atau pupuk organik memberikan hasil yang lebih baik. Meskipun pembuatan kompos memerlukan tenaga kerja, tetapi dapat menghemat biaya untuk pembelian pupuk kimia
6. Biaya produksi berkurang, karena berkurangnya pengeluaran biaya untuk pembelian pupuk kimia. Pengurangan biaya produksi bisa berkurang sekitar 25% bahkan jika hasil panen bagus/meningkat pengurangan biaya produksi bisa mencapai 100%.
7. Resiko berkurang, dengan pertumbuhan batang yang kuat, sistim akar yang kokoh dan tanaman tahan hama dan penyakit, sehingga menguntungkan petani.
Oleh : Ir. Sri Puji Rahayu, MM/ yayuk_edi@yahoo.com
http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/10310/keuntungan-menerapkan-system-for-rice-intensification-sri-padi

No comments:

Post a Comment