Monday, January 4, 2016

Fungsi Nitrogen dan Kahat Nitrogen pada Tanaman Padi

Unsur Nitrogen (N) merupakan unsur yang sangat diperlukan bagi tanaman padi dan dapat mempengaruhi semua parameter yang mendukung hasil. Unsur N akan mempercepat pertumbuhan tanaman, memperbesar ukuran daun dan meningkatkan jumlah butir per malai. Warna daun yang merupakan indikator status N tanaman, berkaitan erat dengan tingkat fotosistesis daun dan produksi tanaman. Ketika cukup N diberikan kepada tanaman, kebutuhan akan hara-hara lain seperti P dan K akan meningkat. Kahat N mengakibatkan berkurangnya anakan, daun mengecil dan tanaman menjadi pendek, dan jumlah gabah berkurang.

Gejala kahat N
Tanaman padi yang kekurangan N akan kerdil, berwarna kekuningan. Daun-daun yang lebih tua atau seluruh tanaman berwarna hijau kekuningan. Daun-daun tua atau kadang-kadang semua tanaman menjadi hijau muda dan khlorotik di pucuknya. Dalam keadaan stress N berat, daun akan mati. Kecuali untuk daun muda, yang lebih hijau, daun sempit, pendek, tegak, berwarna hijau kekuningan. Seluruh tanaman dapat tampak kekuningan. Gejala fisual kahat N dapat serupa dengan gejala kahat S, akan tetapi S kurang umum terjadi dan cenderung awalnya mempengaruhi daun-daun muda atau seluruh daun tanaman.

Penyebab kahat N.
Kahat N dapat disebabkan karena: 1) Rendahnya daya pasok N tanah; 2) Pupuk N an organik yang diberikan tidak cukup; 3) Efisiensi pemakaian pupuk N rendah (kehilangan akibat volatilisasi,denitrifikasi, waktu pemberian dan penempatan pupuk yang salah, pencucian dan aliran permukaan). Pasokan N tanah biasanya tidak mencukupi untuk mendukung hasil yang lebih tinggi dari varietas unggul sehingga kahat N umum terjadi di semua daerah utama padi.
Terjadinya kahat N

Kahat N dapat terjadi pada tanah dengan kandungan bahan organik yang sangat rendah, misal kurang dari 0,5% C-organik, tanah bertekstur kasar dan masam. Kahat N juga terjadi pada tanah miskin pasokan N asli, misal tanah sulfat masam, salin, kahat P, dan sawah berdrainase buruk. Disamping itu juga terjadi pada tanah alkalin dan berkapur miskin bahan organik. Kahat N ini sering muncul pada tahap pertumbuhan kritis seperti pertumbuhan anakan dan primordia, yaitu ketika N banyak dibutuhkan.

Pengaruh genagan terhadap ketersediaan dan penyerapan N
Kalau pupuk NH4 (missal urea) dibenamkan ke lapisan reduksi tanah setelah digenangi, maka NH4+ diikat pada koloid tanah, untuk sementara di-imobilisasi oleh mikroba-mikroba tanah atau diikat secara aboitik pada komponen-komponen bahan organik tanah seperti senyawa-senyawa fenol. Kehilangan karena perkolasi biasanya sedikit , kecuali di tanah dengan tekstur kasar.
Urea susulan dengan cepat dihidrolisis ( dalam 2-4 hari), dan mudah hilang melalui volatisasi NH3. Setelah pertengahan fase pembentukan anakan, ketika sistem perakaran yang rapat dengan banyak akar rambut telah terbentuk, tingkat penyerapan N yang disebar ke air tergenang bisa besar( ? 10 kg/ha/hari) sejalan dengan rendahnya kehilangan karena volatilisasi NH2.
Pengelolaan umum N

Tanaman yang kahat N dengan mudah dapat diperbaki karena tanaman cepat tanggap terhadap pupuk N. Tanggapan tanaman terhadap pupuk N ini sudah dapat terlihat dalam waktu 2-3 hari. Tanggapan terhadap pupuk ini dapat terlihat dari warna daun, yaitu menjadi lebih hijau dan pertumbuhan vegetative lebih baik. (Sri Wijiastuti, Penyuluh Pertanian Pusluhtan, BPPSDMP.
Sumber : http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/10356/kahat-nitrogen-pada-tanaman-padi

No comments:

Post a Comment