Friday, July 10, 2015

Pengendalian Hama Wereng Secara Terpadu

Hama wereng merupakan salah satu hama yang sangat ditakuti petani setelah hama tikus. Para petani menganggap kalau hama wereng sangat sulit dikendalikan, hal ini disebabkan karena para petani biasanya mengetahui/ mengenal serangan wereng setelah terjadi serangan parah. Tanaman padi telah memerah bahkan sudah terlanjur kering. Memang benar kalau sudah terlanjur padi memerah/ mengering hama wereng pasti sangat sulit di kendalikan.


Ada beberapa tips pengendalian hama wereng secara terpadu yang bisa dilakukan oleh petani :

Penggunaan varietas tahan wereng. Salah satu contoh varietas unggulan pemerintah untuk daerah endemik wereng adalah Inpari 13. Varietas ini tebukti tahan terhadap hama wereng biotipe 4. Padi ketan merupakan varietas yang rentan wereng, oleh karena itu kita perlu menghindari menanamnya disaat musim hujan dan di daerah endemik serangan.

Tanam serempak. Di daereh kabupaten banyumas tanam secara serempak memang sangat sulit dilakukan. Tanam serempak biasanya sulit dilakukan pada daerah yang ber irigasi teknis (daerah yang setiap saat tersedia air). Akan tetapi kita harus berusaha mengajak rekan-rekan kita untuk menanam serempak agar tidak terjadi perpindahan hama wereng dari tanaman padi yang tua (menjelang panen) ke tanaman padi yang masih muda. Ini perlu pemahaman bersama agar bisa dilaksanakan.

Memotong siklus hidup hidup wereng. Daerah-daerah yang petaninya tidak menanam padi tiga kali dalam setahun biasanya jarang terjadi serangan wereng. Seandainya terjadi biasanya juga tidak sampai membahayakan. Usahakan dalam satu tahun menanam padi dua kali dan sekali untuk palawija/ kacang-kacangan. Jadi pola tanam yang ideal adalah Padi – Padi – Palawija. Bukan Padi – Padi- Pantun.

Budidaya tanaman sehat. Untuk membuat tanaman padi tumbuh sehat bisa dilakukan dengan cara pengurangan penggunaan urea dan memperjarang jarak tanam. Selain menambah jarak tanam system tanam legowo juga perlu dilakukan untuk mempermudah perawatan tanaman padi

Monitoring tanaman secara kontinyu. Kegiatan pengamatan merupakan kunci utama dalam pengendalian hama wereng. Pengamatan dilakukan paling lama seminggu sekali. Dengan pengamatan secara terus menerus kita akan mengetahui gejala serangan hama wereng secara dini. Bahkan bukan hanya hama wereng akan tetapi semua hama dan penyakit. Sehingga kita bisa lebih cepat mengambil tindakan pengendalian untuk mengatasinya.

Penyelamatam musuh alami wereng. Dalam melakukan monitoing kita harus mengamati juga keberadaan musuh alami. Jika dalam rumpun padi masih ada Paedorus sp, Cocsinella sp dll kita masih boleh berlega hati karena masih ada mahkluk hidup yang bisa makan hama wereng. Untuk menyelamatkan musuh alami ini kita harus selektif dalam memilih pestisida, penggunaan pestisida sembarangan bisa memusnahkan musuh alami. Gunakan pestisida yang benar-benar direkomendasikan untuk tanaman padi.

Penggunaan jamur antagonis. Petani bisa menggunakan beberapa jamur parasit/ parasitoid hama seperti Metarizium sp dan Beveria sp untuk mengendalikan hama wereng ini. Dalam penyemprotan / aplikasi jamur ini harus sangat diperhatikan. Jangan sampai kita aplikasi jamur parasit pada saat siang hari terik, karena akan menyebabkan jamur mati dan tidak efektifnya penggunaan jamur antagonis. Selain itu dalam aplikasi jamur parasit juga tidak boleh dicampur dengan penggunaan pestisida kimia
Penggunaan bahan nabati. Jika penggunaan musuh alami dan jamur antagonis terasa sulit mengatasi hama wereng, kita juga bisa menggunakan pestisida nabati (pesnab). Beberapa bahan nabati bisa dipilih dan digunakan untuk mengendalikan hama wereng. Sebagai contoh bahan nabati yang bisa digunakan untuk mengendalikan wereng adalah daun nimba, mindi dan tembakau.


Penggunaan pestisida kimia secara selektif. Perlu digaris bawahi bahwa Pengendalian Hama Secara Terpadu tidak berarti mengharamkan pestisida. Pengendalian dengan Pertisida boleh dilakukan manakala serangan wereng sudah melampaui ambang kendali. Sebelum kita membeli pestisida yang akan kita aplikasikan pada tanaman padi kita harus baca dulu label pestisida tersebut, apakah pestisida tersebut benar-benar bisa digunakan pada tanaman padi. Karena banyaknyaa pilihan pestisida di kios pertanian membuat kita kadang bingung memilihnya. Dan satu lagi yang perlu diperhatikan, biasanya petani kurang tepat cara penyemprotannya.
Sumber : http://www.gerbangpertanian.com/2014/01/pengendalian-hama-wereng-secara-terpadu.html

No comments:

Post a Comment